Diketahuinya vitamin B1 (thiamin) sebagai vitamin yang bertanggungjawab terhadap beri-beri, membuat vitamin ini menarik perhatian para ilmuwan untuk menelitinya. Dari penelitian-penelitian lanjutan diketahui vitamin ini juga bisa memperbaiki metabolisme karbohidrat yang menghasilkan tenaga dan mengurangi penumpukan asam laktat pada otot yang mengalami kelelahan. Hasilnya, orang yang mengkonsumsinya dalam jumlah cukup akan merasa fit atau tidak lesu lantaran kurang tenaga.
Sumber energi bagi tubuh terutama berasal dari karbohidrat makanan yang dikonsumsi. Dalam proses metabolismenya, karbohidrat akan dipecah menjadi adenosin trifosfat (ATP). Dalam senyawa ini terikat dua gugus fosfat tambahan yang diikat oleh ikatan kaya energi. Dalam proses metabolisme selanjutnya gugus fosfat itu dilepas serta dihasilkan adenosin difosfat (ADP) dan energi. Energi inilah yang digunakan tubuh untuk melakukan aktivitas.
Dalam metabolisme karbohidrat, thiamin berperan mengikat gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk koenzim thiamin pirofosfat (TPP). Koenzim ini diperlukan dalam proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dan selanjutnya menjadi asetilkoenzim A. TPP juga berperan dalam pelepasan CO2 dan mencegah penimbunan asam piruvat dalam sel tubuh yang menyebabkan kelelahan. Kekurangan thiamin akan menghambat rangkaian proses tadi, sehingga ketersediaan energi jadi terganggu.
Karena itu, orang yang sangat aktif memerlukan thiamin lebih banyak ketimbang yang kurang aktif. Demikian pula yang menerima asupan karbohidrat (kalori) lebih banyak memerlukan thiamin lebih banyak. Thiamin yang lebih banyak itu diperlukan untuk metabolisme yang lebih berat akibat aktivitas dan konsumsi karbohidrat yang lebih banyak tadi.
Dalam bahan alami, vitamin B1 banyak ditemukan dalam kekacangan dan bebijian, yang merupakan bahan pangan pokok di seluruh dunia. Selain dalam bebijian, thiamin juga banyak ditemukan pada daging sapi. Vitamin ini sering pula ditambahkan pada biji-bijian atau makanan dalam kemasan yang dimasak sampai matang. Kita mungkin tidak tahu mendapatkan thiamin kalau tidak membaca pada label kemasannya.
Untuk mengatasi kekurangan vitamin yang larut dalam air ini para ahli berusaha menyediakannya sebagai suplemen. Yang mula-mula ditemukan adalah thiamin HCl. Persenyawaan ini di dalam saluran pencernaan ternyata diurai oleh enzim aneurinase, sehingga penyerapannya terbatas. Dari penelitian diketahui, 50 mg thiamin HCl yang diminum secara oral, cuma 15 mg yang diserap tubuh (Goldman & Gilman).
kelebihan TPD. Nama thiamin generasi terakhir ini adalah TTFD atau disebut juga fursulthiami
Sumber energi bagi tubuh terutama berasal dari karbohidrat makanan yang dikonsumsi. Dalam proses metabolismenya, karbohidrat akan dipecah menjadi adenosin trifosfat (ATP). Dalam senyawa ini terikat dua gugus fosfat tambahan yang diikat oleh ikatan kaya energi. Dalam proses metabolisme selanjutnya gugus fosfat itu dilepas serta dihasilkan adenosin difosfat (ADP) dan energi. Energi inilah yang digunakan tubuh untuk melakukan aktivitas.
Dalam metabolisme karbohidrat, thiamin berperan mengikat gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk koenzim thiamin pirofosfat (TPP). Koenzim ini diperlukan dalam proses pemecahan glukosa menjadi asam piruvat dan selanjutnya menjadi asetilkoenzim A. TPP juga berperan dalam pelepasan CO2 dan mencegah penimbunan asam piruvat dalam sel tubuh yang menyebabkan kelelahan. Kekurangan thiamin akan menghambat rangkaian proses tadi, sehingga ketersediaan energi jadi terganggu.
Karena itu, orang yang sangat aktif memerlukan thiamin lebih banyak ketimbang yang kurang aktif. Demikian pula yang menerima asupan karbohidrat (kalori) lebih banyak memerlukan thiamin lebih banyak. Thiamin yang lebih banyak itu diperlukan untuk metabolisme yang lebih berat akibat aktivitas dan konsumsi karbohidrat yang lebih banyak tadi.
Dalam bahan alami, vitamin B1 banyak ditemukan dalam kekacangan dan bebijian, yang merupakan bahan pangan pokok di seluruh dunia. Selain dalam bebijian, thiamin juga banyak ditemukan pada daging sapi. Vitamin ini sering pula ditambahkan pada biji-bijian atau makanan dalam kemasan yang dimasak sampai matang. Kita mungkin tidak tahu mendapatkan thiamin kalau tidak membaca pada label kemasannya.
Untuk mengatasi kekurangan vitamin yang larut dalam air ini para ahli berusaha menyediakannya sebagai suplemen. Yang mula-mula ditemukan adalah thiamin HCl. Persenyawaan ini di dalam saluran pencernaan ternyata diurai oleh enzim aneurinase, sehingga penyerapannya terbatas. Dari penelitian diketahui, 50 mg thiamin HCl yang diminum secara oral, cuma 15 mg yang diserap tubuh (Goldman & Gilman).
kelebihan TPD. Nama thiamin generasi terakhir ini adalah TTFD atau disebut juga fursulthiami